“Memilih
burung merpati” memang sudah menjadi suatu keharausan bagi penggemarnya
yang menginginkan mendapatkan burung bagus berkualitas.
berbagai cara dapat dilakukan bak dengan cara rabaan, melihat(cobaan=meski harga ralatif tinggi) dan perasaan.
dengan berbagai cara yang dapat dilakukan, sebenarnya dalam hal
pemilihan merpati dapat dilakukan dengan cara melihat tingkah laku dan
geraik dari burung yang kita pelihara.
Bagi penggemar yang sudah terbiasa memilih merpatinya dengan cara
perasaan, tentu akan lebih mudah dalam memjpelajarinya dibandingkan
dengan yang terbiasa memilih dengan cara meraba. Ya ,, karena teknik
pemilihan ini tidak memerlukan memegang burung melainkan hanya melihat.
Cara seperti ini sebenarnya lebih susah dibandingkan dengan cara
meraba,, dan akan dibutuhkan waktu yang lama dan mahal untuk
mempelajarinya. Akan tetapi bila kitaa mau menikmatinya tentu hal ini
tidak akan menjadi soal.
memiilih merpati dengan melihat tingkah laku:
1. Suara bulu sayap burung saat terbang naik/turun kandang
2. Melihat cara turun burung dari kandang/kurungan
3. Cara jalan
4. Bentuk tubuh burung saat hinggap/berdiri
5. Kewaspadaan burung
6. Pergerakan ekor burung saat terbang dan bekur
-
Suara bulu sayap burung saat terbang naik/turun kandang
bila
kita mau memperhatikan suara kepakan dari sayap burung merpati, tentu
dari merpati yang satu dan lainnya akan berbeda. Apa sebenarnya yang
membuat suara kepakan ini kian berbeda?
ya,, memang suara kepakan dari burung yang sudah jadi/terbang tinggi dan
belun jadi/masih latihan trnyata memang berbeda. Apalagi dengan burung
merpati yang sama sekali belum latih terbang (umbaran)
*kepakan sayap burung merpati yang sudah terbang akan terdengar lebih
ringan (teratatak)kira2 begitu,kalau sudah terbang dan tinggi, di sela2
kepakannya ada suara sperti(wis.. wis..)
*sedangkan sayap burung merpati yang belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat(tjeplak-tjeplak)
memang kalau tanpa mengamati dengan seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini.
-
Melihat cara turun burung dari kandang/kurungan
saat kita belanja di pasar,,
Tentu akan banyak pedagang yang sibuk menawarkan merpati dagangannya,,
Kalau saya,, saat membeli sering mengamati dari jarak yg agak jauh,
melihat para pedagang menawarkan burung2 yang dijajakannya pada calon
pembeli,
biasanya burung ini (burung giring) akan diperlihatkan giringnya dengan cara betina di naik turunkan kurungan,,
nah,, inilah kesempatan kita menilai mental si burung tsb!
Kalau kita mau mengamati, cara turun burung dari kurungan itu akan
bermacam2. Ada yang melompat dengan mengepakkan sayap, ada yang langsung
turun menjatuhkan tubuhnya (ada yang dengan posisi kepala di depan, ada
pula yang dadanya di depan).
ya,, untuk mental burung, ,
burung yang menjatuhkan tubuhnyalah yg memiliki mental untuk turun.
Bukan merpati yang turun kurungan dengan cara melompat dengan
mengepakkan sayapnya.
Akan tetapi cara itu hanya bisa di pakai untuk memperkirakan
kemampuan mental turunnya, bukan kemampuannya untuk turun. Karena untuk
kemampuan turun masih diperlukan perangkat2 lain yang memadai(tulang
leher,sapit urang,pinggang,dll)
-
Cara jalan
Banyak dari penggemar burung merpati tidak lagi memperdulikan cara jalan dari burung merpati ini.
Memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakan malas
dan tidaknya burung,, meski hanya sedikit orang yang mempercayai, semoga
pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yang
menginginkan burung merpatinya adalah merpati yang rajin dan tidak malas
terbang.
Saat burung berjalan, coba kita amati telapak kakinya,,
napak(menyentuh tanah) atau tidak.
Biasanya burung merpati yang berjalan hanya menapakkan keempat jarinya (tanpa telapak kakinya),
akan mempunyai kemampuan terbang yang lebih panjang/lama dari pada
burung yang menapakkan telapak kakinya saat berjalan. Anda tidak
percaya? coba buktikan sendiri dengan burung yang mempunyai segala baik
pegangan dan lain2 yang sama, dan perkiraan umur yang sama, latihan yang
sama, pakan yang sama, dengan jalan yang berbeda seperti diatas.
Saat burung sudah sama2 jadi/hafal lapak/rumah, terbangkan burung
berulang kali, dan burung mana yang mempunai ketahanan terbang paling
baik diantara keduanya? burung mana yang lebih dulu
lelah/”ngenduk”/hinggap di sembarang tempat?
-
Bentuk tubuh burung saat hinggap/berdiri
setelah
melihat cara berjalan dari burung merpati, tidak salah bila kita
melihat keunggulan burung merpati dari bentuk tubuhnya saat berdiri.
Burung yang berdiri terlihat punggung & pinggangnya menyembul/
tampak “berpunuk” tentu akan mempunyai kemampuan terbang dan turun yang
berbeda dari burung yang mempunyai bentuk tidak seperti itu. biasanya
sayap burung akan tampak menggantung.
Bila kita melihat merpati dengan bentuk tubuh seperti itu, ada
kemungkinan burung ini mempunyai gaya terbang dengan speed kencang, dan
kemampuan turun yang patut diperhitungkan.
-
Kewaspadaan burung
Saat
burung kita lepas di luar kandang, bila kita mau memperhatikan tentu
pandangan dan gerak-ik kepala burung merpati ini akan mempunyai gaya
yang berbeda. Ada yang hanya diam terlihat cuek dengan keadaan sekitar,
Ada pula yang tampak waspada dan gesit mengikuti gerakan2 disekitarnya,
baik gerakan didekatnya ataupun gerakan dari kejauhan.
Burung dengan tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan kemampuan penglihatannya.
-
Pergerakan ekor burung saat terbang dan bekur
Saat
kita memilih burung merpati, baik di pasar maupun di peternak, tidak
ada salahnya kita memperhatikan pergerakan bulu ekor merpati tersebut
saat bekur.
I. Ekor burung saat bekur yang mempunyaoi kecepatan “megar-mingkup”/
bulu2 ekornya merapat dengan cepat (dilihat dari samping), biasanya
dimiliki oleh burung yang mempunyai pinggang rapat. Dan ini sangat
mempengaruhi kemampuan turunnya.
II. Ekor bururng yang selalu “megar”/terlihat jarak2 dari bulu ekornya
(dilihat dari samping), Akan mempunyai kemampuan turun yang kalah baik
bila dibandingkan dengan tipe pertama.